cara mengatasi rumah lembab

11 Cara Mengatasi Rumah Lembab Agar Bebas Jamur & Bau Apek

Facebook
Twitter
LinkedIn

Cara mengatasi rumah lembab bisa dimulai dari menemukan sumber kelembaban, memperbaiki sirkulasi udara, sampai memilih bahan bangunan yang tepat seperti cat waterproofing dan rangka baja ringan yang tahan lembab.

Untuk hasil yang lebih tahan lama, pemilihan material konstruksi dan finishing yang berkualitas dari Sorong Mandiri Sejahtera sangat membantu mencegah masalah jamur dan dinding mengelupas di kemudian hari.

Cara Mengatasi Rumah Lembab Secara Efektif

Bagian ini mengulas langkah-langkah yang bisa dilakukan dari sisi kebiasaan harian sampai perbaikan struktur, sehingga masalah rumah lembab bisa dikurangi sekaligus dicegah dalam jangka panjang.

1. Temukan Sumber Utama Kelembaban

Awali dengan mengecek titik paling bermasalah seperti sudut ruangan, belakang lemari, area dekat kamar mandi, dapur, dan sekitar jendela. Perhatikan apakah ada rembesan dari atap bocor, talang air mampet, pipa pecah, atau dinding yang langsung menempel dengan tanah tanpa lapisan pelindung.​

Begitu sumber air berlebih ditemukan, lakukan perbaikan permanen seperti menambal kebocoran, memperbaiki talang, atau mengganti pipa rusak sebelum masuk ke tahap finishing dinding dan plafon.​

2. Maksimalkan Ventilasi dan Bukaan Jendela

Sirkulasi udara yang baik membantu mempercepat penguapan kelembaban di dalam ruangan dan menjaga udara tetap segar. Jendela yang rutin dibuka dan adanya jalusi atau roster membuat udara masuk dan keluar lebih lancar sehingga dinding tidak terus menerus basah.​

Untuk rumah yang minim bukaan, bisa dipertimbangkan penambahan ventilasi baru pada posisi yang aman secara struktural, misalnya di atas kusen pintu atau jendela. Konsultasi dengan tim teknis Sorong Mandiri Sejahtera membantu menentukan titik ventilasi yang ideal agar aliran udara seimbang di seluruh ruangan.​

3. Gunakan Exhaust Fan di Area Lembab

Kamar mandi, dapur, dan ruang cuci biasanya memiliki tingkat kelembaban yang lebih tinggi karena sering kontak langsung dengan air dan uap panas. Cara mengatasi rumah lembab, dimana pemasangan exhaust fan membantu membuang udara ke luar rumah sehingga uap air tidak menumpuk di plafon dan dinding.​

Pilih exhaust fan dengan kapasitas sesuai ukuran ruangan dan pastikan saluran pembuangan udara tidak terhalang agar fungsi penyedotan berjalan optimal. Perawatan berkala seperti pembersihan debu dan pengecekan kabel juga penting agar perangkat tetap aman digunakan.​

4. Gunakan Dehumidifier atau Penyerap Lembab

Dehumidifier bekerja dengan menyedot uap air di udara dan mengumpulkannya dalam bentuk air, sehingga kelembaban ruangan lebih terkontrol. Alat ini cocok untuk ruangan tertutup seperti kamar tidur atau ruang kerja di daerah dengan kelembaban tinggi.​

Sebagai alternatif, bisa digunakan bahan penyerap lembab seperti kapur penyerap air atau arang aktif yang diletakkan di sudut ruangan. Walau kapasitasnya lebih kecil, cara ini cukup membantu mengurangi bau apek dan menghambat jamur pada area penyimpanan.​

5. Hindari Kebiasaan Menjemur Baju di Dalam Rumah

Menjemur pakaian di dalam ruangan menyebabkan uap air dari pakaian basah terperangkap, sehingga dinding dan plafon makin lembab. Jika hal ini dilakukan terus menerus, permukaan tembok lebih berisiko ditumbuhi bercak jamur dan cat menggelembung.​

Cara mengatasi rumah lembab, upayakan menjemur pakaian di luar rumah agar uap air tidak menumpuk. Bila terpaksa menjemur di dalam, kombinasikan dengan exhaust fan dan jendela yang dibuka lebar.​

6. Atur Posisi Furnitur Agar Tidak Menempel Tembok

Lemari besar, sofa, dan kabinet yang menempel rapat ke dinding membuat udara sulit mengalir di belakangnya sehingga area itu menjadi titik lembab yang sering tersembunyi. Beri jarak beberapa centimeter antara furniture dan tembok agar udara bisa bergerak dan dinding lebih cepat kering.​

Pemeriksaan rutin pada bagian belakang furnitur juga membantu mendeteksi jamur lebih awal sebelum menyebar dan merusak material kayu maupun lapisan cat.​

7. Bersihkan Jamur dan Lumut Secara Berkala

Jika jamur sudah muncul, bersihkan dengan cairan pembersih khusus jamur, larutan cuka, atau bahan pembersih lain sesuai rekomendasi produk. Proses ini membantu mengurangi spora yang beterbangan di udara dan mencegah noda makin meluas di permukaan tembok.​

Setelah dibersihkan, pastikan area benar-benar kering sebelum dilakukan pengecatan ulang atau pemasangan pelapis dinding. Untuk kasus berat, konsultasi dengan aplikator profesional bisa menjadi pilihan agar penanganan lebih detail.​

8. Periksa dan Rawat Saluran Air Luar Rumah

Saluran air hujan, selokan, dan talang yang tersumbat dapat menyebabkan genangan di sekitar pondasi yang nantinya merembes ke dinding. Genangan yang dibiarkan sering kali meningkatkan kelembaban lantai, terutama pada rumah dengan konstruksi lama.​

Cara mengatasi rumah lembab, bersihkan talang dan selokan secara teratur, serta pastikan arah aliran air menjauhi bangunan. Bila diperlukan, lakukan perbaikan kemiringan tanah untuk mengurangi risiko rembesan.​

9. Gunakan Pencahayaan yang Cukup

Ruangan yang gelap dan tertutup cenderung lebih lembab dan menjadi tempat favorit jamur untuk berkembang. Pemanfaatan cahaya alami melalui jendela dan skylight membantu mengurangi kelembaban dan membuat ruangan lebih sehat.​

Source: Freepik

Tambahan lampu yang sesuai juga membantu mengeringkan area yang lembab, terutama di sudut-sudut ruangan yang sulit dijangkau sinar matahari. Kombinasi pencahayaan dan ventilasi yang tepat memberikan efek lebih maksimal untuk mengurangi risiko tembok lembab.​

10. Pilih Material Finishing yang Tahan Lembab

Cat interior biasa sering kurang tahan terhadap paparan air dan uap tinggi sehingga mudah mengelupas ketika dinding lembab. Di area bermasalah, lebih baik menggunakan cat khusus anti jamur dan pelapis waterproofing agar dinding memiliki perlindungan tambahan.​

Untuk lantai dan dinding kamar mandi atau area basah, gunakan keramik dan nat yang berkualitas dengan tambahan bahan kedap air di lapisan bawahnya. Pemilihan material seperti ini membantu mengurangi penyerapan air ke struktur bangunan.​

11. Jadwalkan Perawatan Rutin Bangunan

Pemeriksaan berkala terhadap kondisi atap, talang, dinding, dan saluran air membuat masalah bisa terdeteksi sebelum menjadi kerusakan besar. Di musim hujan, frekuensi pengecekan sebaiknya ditambah karena risiko rembesan dan kebocoran lebih tinggi.​

Perawatan rutin seperti pengecatan ulang dengan cat waterproofing, membersihkan jamur, dan perbaikan kecil akan memperpanjang usia pakai bangunan. Sorong Mandiri Sejahtera dapat mendukung kebutuhan material untuk pekerjaan perawatan ini, dari semen, cat, sampai rangka baja ringan.​

Rekomendasi Bahan Bangunan Untuk Rumah Lembab

Penggunaan bahan bangunan yang tepat membantu cara mengatasi rumah lembab lebih maksimal dan tahan lama karena masalah tidak hanya ditangani di permukaan, tetapi juga pada struktur dan lapisan pelindungnya.​

1. Cat Waterproofing dan Anti Jamur

Cat waterproofing berfungsi sebagai lapisan pelindung yang mencegah air meresap ke dalam tembok sehingga mengurangi risiko lembab dan jamur. Produk ini cocok untuk dinding luar, area dekat talang, kamar mandi, dan dinding yang bersinggungan langsung dengan cuaca.​

Cat anti jamur digunakan untuk bagian dalam rumah yang cenderung lembab agar permukaan dinding lebih tahan terhadap pertumbuhan jamur dan lumut. Kombinasi kedua jenis cat ini membantu menciptakan perlindungan berlapis pada bangunan.​

2. Bahan Waterproofing Untuk Pondasi dan Dak

Lapisan waterproofing pada pondasi dan dak beton penting untuk menghentikan air tanah maupun air hujan agar tidak meresap ke dinding. Bahan ini umumnya diaplikasikan sebagai coating atau membran sebelum proses plester dan finishing.​

3. Semen, Plester, dan Mortar Berkualitas

Kombinasi semen dan plester yang tepat membuat dinding lebih padat, minim retak, dan tidak mudah menjadi jalur rembesan air. Pemakaian mortar instan dengan formula khusus juga dapat meningkatkan daya rekat dan kepadatan lapisan plester.​

4. Rangka Baja Ringan

Penggunaan rangka baja ringan untuk atap membantu mengurangi risiko kerusakan akibat rayap dan pelapukan yang sering terjadi pada rangka kayu di area lembab. Struktur atap yang lebih stabil juga mengurangi kemungkinan kebocoran yang menjadi sumber dinding lembab.​

5. Perlengkapan Sanitasi dan Saluran Air

Peralatan sanitasi yang baik, seperti pipa berkualitas dan aksesoris saluran air, berperan penting dalam mencegah kebocoran yang memicu kelembaban pada dinding dan lantai. Pemasangan yang sesuai standar juga mengurangi risiko rembesan di titik sambungan.​

Berbagai perlengkapan sanitasi seperti pipa, valve, dan aksesoris pendukung dapat diperoleh melalui Sorong Mandiri Sejahtera sehingga kebutuhan material bangunan bisa didapatkan dalam satu tempat.​

Wujudkan Rumah Bebas Lembab Bersama Sorong Mandiri Sejahtera

Cara mengatasi rumah lembab menjadi lebih mudah ketika dikombinasikan dengan pemilihan bahan bangunan yang tepat, mulai dari cat waterproofing, semen, sampai rangka baja ringan yang tahan terhadap cuaca dan kelembaban.

Source: Freepik

Sorong Mandiri Sejahtera sudah berpengalaman sejak 2004 dalam menyediakan baja karbon, semen, kayu lapis, cat, peralatan sanitasi, rangka baja ringan, dan berbagai material lain untuk kebutuhan pembangunan dan renovasi.​

Untuk yang ingin mulai memperbaiki rumah lembab, langsung explore katalog lengkap di toko bahan bangunan kami dan dapatkan rekomendasi material dari tim yang siap membantu memilih produk paling sesuai dengan kondisi bangunan.​

Need Help? Chat with us